24 Mei 2011, Oleh : Ita Trie Wahyuni
Saat ini, bulan serasa berada tepat dihadapanku.
Sinarnya yang terang, menentramkan hatiku.
Hatiku yang selalu merasa tak tentu arah.
Kadang kau tanamkan bunga-bunga yang indah,
dan harum mewangi menemani hariku.
Bak putri raja yang berjalan di taman,
diiringi seorang pangeran.
Tapi.. dengan mudahnya kau dapat memutar semua itu.
Hanya dengan satu kata saja, kau dapat mengjancurkannya.
Aku seperti berjalan di dalam lorong tanpa cahaya, tanpa ada yang menemani.
Pangeran itu lenyap di ujung lorong itu.
Aku semakin teriris menyadari Pangeranku telah pergi,
membawa semua canda tawa yang dulu Ia berikan.
Kini yang tinggal hanyalah kenangan dan kepedihan.
Bagaikan puing-puing debu, yang diterpa angin.
Aku semakin tersudut sepi, menjadi seorang putri yang murung.
Selalu menanti di ujung lorong itu.
Iya..
Putri yang menanti pangerannya datang kembali,
dan selalu berharap
keceriaan datang lagi
No comments:
Post a Comment