BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan
akan tetapi fenomena-fenomena tersbut mempunyai hubungan dengan adanya tegangan
permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan
dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran yang bukan suatu
aliran, laba-laba air yang berada di atas permukaan air, gelembung-gelembung
sabun, pisau silet yang diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan zat cair
yang terapung, dan naiknya air pada pipa kapile. Hal tersebut dapat terjadi
karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas
antara zat cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang
terjadi pada zat cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis).
Suatu molekul dalam
fase cair dapat dianggap secara sempurna dikelilingi oleh molekul lainnya yang
secara rata-rata mengalami daya tarik yang sama ke semua arah. Gejala ini yang
disebut dengan tegangan permukaan.
Oleh karena itu
dilakukan percobaan penentuan tegangan permukaan dengan metode berat tetes agar
dapat mengetahui nilai tegangan permukaan dari suatu larutan dan dapat
menganalisa fenomen-fenomena yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
dengan mempelajari tentang tegangan permukaan.
1.2
Tujuan
-
Mempelajari tentang tegangan permukaan
zat cair
-
Mengetahui konsep tegangan permukaan
dalam kehidupan sehari-hari
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tegangan permukaan zat cair
merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic. Selain itu, tegangan
permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair
untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu
permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai
usaha yang membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu
untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet
menyebabkan permukaan zat cair sedikit melengkung ke bawah tampak silet itu
berada. Lengkungan itu memperluas permukaan zat cair namun zat cair dengan
tegangan permukaannya berusaha mempertahankan luas permukaan-nya sekecil
mungkin.
Tegangan permukaan merupakan
fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan
diam (statis). Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang
L yang bekerja tegak lurus pada setia garis di permukaan fluida.
Permukaan fluida yang berada dalam
keadaan tegang meliputi permukaan luar dan dalam (selaput cairan sangat tipis
tapi masih jauh lebih besar dari ukuran satu molekul pembentuknya), sehingga
untuk cincin dengan keliling L yang diangkat dari permukaan fluida dapat ditentukan dari pertambahan panjang
pegas halus penggantung cincin (Dianometer) sehingga tegangan permukaan fluida
memiliki nilai sebesar :
Dimana : = tegangan permukaan (N/m)
F = Gaya (Newton)
L = Panjang permukaan selaput fluida (m)
Tegangan antar muka adalah gaya
persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak
bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pad tegangan permukaan
karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari pada
adhesi antara cairan dan udara
(Hamid.2010)
Faktor
yang mempengaruhi
Tegangan permukaan terjadi karena
permukaan zat cair cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak
seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara
molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih
kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya.
Salah satu model peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada
sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan
zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya
tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara
molekul zat yang berbeda (adesi).
Molekul biasanya saling
tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh
molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang
lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di
bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang terletak di permukaan di
tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada
permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya
total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung
memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput
elastis yang tipis.
Ada
beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :
-
Metode kenaikan kapiler
Tegangan
permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatu
kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk
mengukur tegangan antar muka.
-
Metode tersiometer Du-Nouy
Metode
cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk
melepaskan suatu cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan
tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut.
(Atfins.
1994)
Pada dasarnya tegangan permukaan
suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu dan zat
terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi
besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan
cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dngan molekul surfaktan.
Faktor-faktor yang menpengaruhi :
-
Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu,
karena meningkatnya energy kinetik molekul
-
Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan
viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi
apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular,
maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan
surfaktan.
-
Surfaktan
Surfaktan
(surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cnderung
untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan
salah satu contoh dari surfaktan.
Sturktur
surfaktan secara 3 dimensi
Molekul surfaktan yang bersifat
amfifil yaitu suatu molekul yang mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung
polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrifobik). Sifat surfaktan yang
amfifil menyebabkan surfaktan diadsorpsi pada antar muka baik itu cair/gas
(yang tidak saling bercampur).
Surfaktan akan selalu berada pada
antar muka suatu cairan (berbeda jenis), bila jumlah gugus hidrofil dan
lipofilnya seimbang. Tapi, apabila suatu surfaktan memiliki gugus hidrofil
lebih besar lipofil, maka surfaktan akan lebih berada pada fase air dan sedikit
berada pada antar muka. Sebaliknya, bila suatu surfaktan memiliki gugus
hidrofil lebih kecil dari lipofil maka surfaktan akan lebih berada pada fase
minyak dan sedikit berada pada antar muka.
Surfaktan dapat digunakan menjadi
dua golongan besar yaitu, surfaktan yang larut dalam minyak dan surfaktan yang
larut dalam pelarut air.
Surfaktan yang larut dalam minyak :
Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai
panjang, senyawa fluorocarbon, dan senyawa silicon.
Surfaktan yang larut dalam pelarut
air : Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zart pembasah, zat
pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, oencegah korosi,
dan lai-lain. Ada empat yang temasuk dalam golongan ini yaitu surfaktan anion
yang bermuatan negative, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion
yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan
negative dan positif bergantung pada pH-nya.
Surfaktan menurunkan tegangan
permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan. Hal ini
dilakukan dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya terentang menjauhi
permukaan air. Sabun dapat membentuk misel (miceves), suatu molekul sabun
mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon
dari molekul sabun bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar,
sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya
rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah
benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi di dalam air.
Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang mendadak
pada daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan
oleh pembentukan agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan
menjadi satu, yaitu pada konsentrasi kritik misel (KMK).
Tegangan permukaan juga merupakan
sifat fisik yang berhubungan dengan gaya antarmolekul dalam cairan dan
didefinisikan sebagai hambatan peningkatan luas permukaan cairan. Awalnya
tegangan permukaan didefinisikan pada antar muka cairan dan gas. Namun,
tegangan yang mirip juga ada pada tegangan antar muka cairan-cairan, atau
padatan dan gas. Tegangan semacam ini secara umum disebut dengan tegangan antar
muka.
(Douglas.2001)
BAB 3
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
- Piknometer
- Stopwatch
- Stalagnometer
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Sikat tabung
- Pipet tetes
- Penangas air
- Timbangan
- Corong kaca
3.1.2
Bahan – bahan
- Aquades
- Bensin
- Sabun cair
- Tisu
- Alkohol
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Mengukur Massa
Piknometer
-
Ditimbang massa piknometer dengan timbangan dan dicatat beratnya
-
Diisi piknometer dengan aquades dan ditimbang beratnya kemudian dicatat
beratnya
-
Dimasukkan larutan ke dalam stalagnometer sampai batas yang telah
ditentukan
-
Dihitung jumlah tetesan
-
Diulangi langkah diatas untuk bensin
3.2.2 Pengaruh Zat Aktif Terhadap Tegangan
Permukaan
-
Dipipet sabun cair sebanyak pipet
ke dalam gelas kimia
-
Dilarutkan sabun cair dengan aquades sebanyak 25ml
-
Dimasukkan ke dalam piknometer
-
Ditimbang
-
Dihitung jumlah tetesan dengan menggunakan stalagnometer
-
Diulangi langkah di atas untuk sabun cair 2 pipet dan 3 pipet
3.2.3 Pengaruh Suhu Terhadap Tegangan
Permukaan
-
Diisi pikonometer dengan larutan bensin
-
Dimasukkan ke dalam penangas air selama 2 menit
-
Dicatat suhu akhir dari larutan
-
Ditimbang piknometer yang berisi larutan
-
Dihitung jumlah tetesan larutan bensin dengan stalagnometer
-
Diulangi langkah diatas sebanyak 2 kali
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Tabel pengaruh zat aktif (surfaktan)
No.
|
Surfaktan
|
Manometer + campuran
|
Massa campuran
|
n jumlah tetesan
|
1.
|
10 % (1 pipet)
|
44,96 gr
|
26,6 gr
|
59
|
2.
|
20 % (2 pipet)
|
45,00 gr
|
26,64 gr
|
62
|
3.
|
30 % (3 pipet)
|
45,00 gr
|
26,64 gr
|
72
|
4.1.2 Tabel pengaruh terhadap suhu
No.
|
Surfaktan
|
M piknometer + campuran
|
Massa bensin
|
n jumlah tetesan
|
1.
|
66°
|
49,55 gr
|
31,19 gr
|
126
|
2.
|
71°
|
37,31 gr
|
18,95 gr
|
187
|
3.
|
74°
|
37,35 gr
|
18,99 gr
|
198
|
4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan persentasi surfaktan
4.2.1.1 Persentasi surfaktan 10 %
4.2.1.2 Persentasi surfaktan 20 %
4.2.1.3 Persentasi surfaktan 30 %
4.2.2 Pengukuran massa jenis
4.2.2.1
ρair
4.2.2.2 Pengaruh surfaktan
4.2.2.2.1 Pengaruh surfaktan 10 %
4.2.2.2.2 Pengaruh surfaktan 20 %
4.2.2.2.3 Pengaruh surfaktan 30 %
4.2.2.3 Pengaruh Suhu
4.2.2.3.1 Pengaruh suhu 66° C
4.2.2.3.2 Pengaruh suhu 71° C
4.2.2.3.3 Pengaruh suhu 74° C
4.2.3 Tegangan Permukaan
4.2.3.1 Pengaruh zat
aktif (surfaktan)
4.2.3.1.1 Pengaruh zat aktif 10 %
4.2.3.1.2 Pengaruh zat aktif 20 %
4.2.3.1.3 Pengaruh zat aktif 30 %
4.2.3.2 Pengaruh Suhu
4.2.3.2.1 Pengaruh suhu 66° C
4.2.3.2.2 Pengaruh suhu 71° C
4.2.3.2.3 Pengaruh suhu 74° C
4.3 Grafik
4.3.1 grafik pengaruh zat aktif
(surfaktan)
4.3.2 grafik pengaruh terhadap suhu
4.4 Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang
harus dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada
cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan
dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
Tegangan
permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,
sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan
sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke
keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat
seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha untuk membentuk luas
permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda
kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan zat
cair sedikit melengkung ke bawah tempat silet itu berada. Lengkungan itu memperluas
permukaan zar cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha
mempertahankan luas permukaannya sekecil mungkin.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik
yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis).
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya F
persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setiap garis di permukaan
fluida.
Permukaan
fluida yang berada dalam keadaan tegang meliputi permukaan luar dan alam
(selaput cairan sangat tipis tapi masih jauh lebih besar dari ukuran satu
molekul pembentuknya). Sehingga untuk cincin dengan keliling L yang diangkat perlahan dari permukaan
fluida, besarnya gaya F yang dibutuhkan untuk mengimbangi
gaya-gaya permukaan fluida dapat ditentukan dari pertambahan
panjang pegas halus penggantung cincin (dianometer). Sehingga tegangan permukaan fluida memiliki
nilai sebesar :
Dimana : = tegangan permukaan (N/m)
F = Gaya (Newton)
L = Panjang permukaan selaput fluida (m)
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang
terdapat pada antar muka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar
muka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karena gaya adhesi dua
cairan yang tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan
udara.
Faktor yang
mempengaruhi tegangan permukaan yaitu :
-
Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energi kinetik molekul.
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energi kinetik molekul.
-
Zat terlarut (solute)
Keberadaan
zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan
permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan
caiaran membentuk lapisan monomolekular, maka akan menurunkan tegangan
permukaan. Zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
-
Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Aplikasi konsep tegangan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain. Mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang
lebih bersih, gelembung sabun atau air berbentuk bulat, dank lip tidak
tenggelam dalam air.
-
Mencuci dengan air
panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih.Tegangan permukaan
dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu air, makin kecil tegangan permukaan
air dan ini berarti makin baik kemampuan air untuk membasahi benda. Karena itu,
mencuci dengan air panas menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah larut dan
cucian menjadi lebih bersih. Detergen sintetis modern juga didesain untuk
meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu
dengan menurunkan tegangan permukaan air. Banyak kotoran yang tidak larut dalam
air segar, tetapi larut dalam air yang diberi detergen.
-
Gelembung sabun atau
air berbentuk bulat. Gelembung sabun atau tetes air berbentuk bulat karena
dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan. Gelembung sabun memiliki dua
selaput tipis pada permukaannya dan diantara kedua selaput tipis tersebut
terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan permukaan menyebabkan selaput
berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya. Ketika selaput air
sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya, timbul perbedaan
tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan tekanan udara di
bagian dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar selaput (tekanan
atmosfir) turut mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi,
karena tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil. Setelah selaput
berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang terperangkap di antara dua
selaput) ikut tertekan, sehingga menaikkan tekanan udara di dalam selaput
sampai tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan kata lain, ketika tidak terjadi
kontransi lagi, besarnya tekanan udara di antara dua selaput sama dengan jumlah
tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput. Pada tetes air hanya memiliki satu selaput tipis,
yakni pada bagian luar tetes air. Bagian dalamnya penuh dengan air. Akibat
adanya gaya kohesi, maka timbul tegangan permukaan. Bagian tetes air ditarik ke
dalam, akibatnya air berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya.
Tekanan atmosfir yang berada di luar turut membantu menekan tetes air.
Kontraksi akan terhenti ketika tekanan pada bagian dalam air sama dengan jumlah
tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput air.
-
Klip tidak tenggelam
dalam air. Ketika klip diletakkan secara hati-hati ke atas permukaan air,
molekul-molekul air yang terletak di permukaan agak ditekan oleh gaya berat
klip tersebut, sehingga molekul-molekul air yang terletak di bawah memberikan
gaya pemulih ke atas untuk menopang klip tersebut. Biasanya klip terbuat dari
logam, sehingga kerapatannya lebih besar dari kerapatan air. Karena massa jenis
klip lebih besar dari massa jenis air, maka seharusnya klip tenggelam. Tapi
kenyataannya klip terapung. Fenomena ini merupakan salah satu contoh dari
adanya tegangan permukaan. Dalam kenyataannya, bukan hanya klip (penjepit
kertas), tetapi juga bisa benda lain seperti jarum. Apabila kita meletakkan
jarum secara hati-hati di atas permukaan air, maka jarum akan terapung. Adanya
tegangan permukaan cairan juga menjadi alasan mengapa serangga bisa mengapung
di atas air.
-
Metode tegangan permukaan: Metode
kenaikan kapiler Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/cairan
yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan
untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar
muka. Sudut kontak air dan pipa kapiler. Dengan metode pipa kapileryaitu dengan
mengukur tegangan permukaan zat cair dan sudut kelengkungannya denganmemakai
pipa berdiameter. Salah satu ujung pipa tersebut dicelupkan kedalam permukaan
zat cair maka zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai ketinggian
tertentu.
-
Metode tersiometer Du-Nouy : Metode
cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk
melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan
tersebut. Perhitungan tegangan permukaan dengan metode Du Nouy :
Y= (Skala yang terbaca
(dyne))/(2 x keliling cincin) x Faktor Koreksi.
-
Metode Drop Out (tetes) : bila cairan
tepat akan menetes, maka gaya tegangan permukaan sama dengan gaya yang
disebabkan oleh massa cairan sebagai berat itu sendiri. Gaya berat cairan =
m.g.
Pada
grafiik pengaruh surfaktan dapat dilihat pada konsentrasi surfaktan 10 tegangan
permukaannya 31,5264, pada konsentrasi surfaktan 20 % tegangan permukaannya
30,0460, pada konsentrasi surfaktan 30 % tegangan permukaannya 25,8729.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi surfaktan maka
tegangan permukaannya akan semakin kecil.
Pada grafik pengaruh suhu dapat
dilihat pada suhu 66° C tegangan permukaannya 14,7624, pada suhu 71° C tegangan
permukaannya 9,9618, pada suhu 74° C tegangan permukaannya 9,4084. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu maka tegangan permukaan akan
semakin kecil.
Pada grafik pengaruh surfaktan
tegangan permukaannya semakin kecil apabila konsentrasi surfaktannya besar,
dikarenakan keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi
tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas,
sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tapi apabila zat yang ada
dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan
tegangan permukaan zat tersebut yang disebut dengan surfaktan.
Pada grafik pengaruh suhu, tegangan
permukaan semakin kecil pada saat suhu semakin tinggi. Karena suhu mempengaruhi
tegangan permukaan, karena pada saat suhu meningkat, energy kinetic molekul
juga meningkat, dan tegangan permukaan menurun.
Prinsip dari percobaan ini yaitu
menentukan tegangan permukaan dengan metode berat tetes, yang meliputi
faktor-faktor suhu, surfaktan, dan zat terlarut dalam melakukan percobaan ini.
Melihat perubahan tegangan permukaan dengan menggunakan suhu yang berbeda-beda,
dan dengan surfaktan yang berbeda pula konsentrasinya.
BAB
5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Tegangan permukaan zat cair adalah
kecendrungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutup oleh suatu lapisan elastis.
- Faktor-faktor
yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah suhu: tegangan suatu permukaan
menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energy kinetic molekul;
zat terlarut (solute): keberadaan zat terlarut mempengaruhi tegangan permukaan,
penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan
permukaan akan bertambah besar; surfaktan: zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar
muka.
- Aplikasi
konsep tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari antara lain, mencuci
dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih,
gelembung sabun atau air berbentuk bulat, dank klip tidak tenggelam dalam air.
5.2 Saran
Sebaiknya
dalam percobaan tegangan permukaan tidak hanya
menggunakan metode berat tetes tetapi dengan metode yang
lain misalnya
metode cincin.
DAFTAR
PUSTAKA
Atkins, P. W. 1994. Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Hamid, Rimba. 2010. Penuntun Kimia Fisik. Universitas Hauoleo: Kendari.
kak.. ada modulnya kah? butuh buat sumberskripsi..
ReplyDeleteModul praktikumnya ada, email saya ya biar nanti sya krim. Ke itatriewahyuni@gmail.com
DeleteModul praktikumnya ada, email saya ya biar nanti sya krim. Ke itatriewahyuni@gmail.com
DeleteSALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DeleteDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
Kak saya juga mau modulnya boleh? untuk referensi praktikum saya nanti
ReplyDeleteSaya juga mau dong kak modulnya
ReplyDeletekak viskositas aluminium cair berpa ya, sekalian suhunya?
ReplyDelete