PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan ini terdapat beberapa reaksi kimia. Reaksi – reaksi
kimia ini dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat. Reaksi kimia yang
berlangsung lambat contohnya pembentukan fosil, proses pelapukan kayu, pembentuan
minyak bumi dan batu bara. Sementara itu reaksi yang berlangsung dengan cepat contohnya
proses pembakaran kayu, proses terbakarnya gas peristiwa – peristiwa yang
meledak. Adanya perbedaan tingkat kecepatan reaksi dari berbagai jenis reaksi.
Reaksi merupakan hal yang mendasari konsep laju reaksi.
Untuk
dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai konsep laju reaksi yaitu dengan cara
membakar kertas. Pada peristiwa ini terjadi reaksi pengurangan jumlah kertas
akibat pembakaran dan menjadi penambahan abu yang merupakan hasil pembakaran
kertas. Dalam proses industri yang melibatkan adanya reaksi kimia memerlukan
peranan ilmu kimia yang memberi dasar untuk mengetahui agar sesuatu proses
industri dapat menghasilkan bahan industri yang sebanyak – banyaknya dalam waktu
yang singkat. Disisi lain terdapat reaksi kimia yang dikehendaki berjalan
dengan lambat, misalnya bagaimana agar buah tidak cepat membusuk, bagaimana
memperlambat perkaratan besi.
Oleh
sebab itu dalam percobaan kali ini, akan mengetahui bagaimana suatu reaksi
dapat berlangsung dengan cepat dan faktor – faktor apa saja yang dapat mempercepat
suatu reaksi.
1.2
Tujuan
Percobaan
-
Mengetahui faktor
– faktor yang mempengaruhi laju reaksi
-
Mengetahui makna
dari laju reaksi
-
Mengetahui
persamaan dari laju reaksi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Laju
reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
terhadap perubahan waktu. Laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laju reaksi terukur, seringkali sebanding dengan
konsentrasi reaktan suatu perangkat. Contohanya, mungkin saja laju reaksi itu
sebanding dengnan konsentrasi dua reaktan A dan B, sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut :
V = K
[ A ]x . [ B ]y
Koefisien K disebut konstanta laju, yang tidak
bergantung pada konsentrasi tetapi bergantung pada temperatur. Persamaan
sejenis ini ditentukan secara eksperimen disebut hukum laju reaksi. Secara
formal hukum laju adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi dan sebagai
fungsi dari semua spesies yang ada termasuk produknya.
Hukum
laju reaksi mempunyai dua penerapan yang utama. Penerapan praktisnya setelah
kita mengetahui hukum laju reaksi dan konstanta laju reaksi, kita dapat
meramalkan laju reaksi dari komposisi campuran. Penerapan teoritis pada laju
ini adalah : hukum laju merupakan pemandu untuk mekanisme reaksi. Setiap
mekanisme yang diajukan harus konsisten dengan hukum laju yang diamati.
Pada
kelajuan reaksi ternyata suhu juga berpengaruh, suhu juga hampir menaikkan
kelajuan dari setiap reaksi. Sebaliknya penurunan dalam suhu akan menurunkan
kelajuan, dan ini tidak bergantung apakah reaksi eksotermis dan endotermis.
Perubahan kelajuan terhadap suhu dinyatakan oleh suatu perubahan dalam tetapan
kelajuan yang spesifik K.
Untuk
setiap reaksi, K naik dengan kenaikkan suhu, besarnya kenaikkan berbeda- beda
dari sutau reaksi dengan reaksi yang lain. Bila suatu reaksi terjadi dalam
beberapa langkah reaksi kemungkinan spesien perantara dibentuk, dan mereka
mungkin tidak dapat dideteksi karena mereka akan segera digunakan dalam langkah reaksi berikutnya.
Meskipun demikian dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhinya kadang
– kadang dapat diketahui seberapa jauh faktor – faktor tersebut berperan dalam
mekanisme reaksi.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
Dalam
berbagai reaksi kimia kita sering dapati reaksi berjalan sangat cepat dan
adapula yang berjalan sangat lambat. Keadaan demikian dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor – faktor, yaitu :
1.
Konsentrasi
Jika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya
semakin besar pula, dan sebaliknya jika konsentrasi semakin kecil maka laju
reaksinya semakin kecil pula. Untuk beberapa reaksi, laju reaksi dapat
dinyatakan dengan persamaan matematik yang dikenal dengan hukum laju reaksi
atau persamaan laju reaksi.
Pangkat – pangkat dalam persamaan laju reaksi
dinamakan orde reaksi. Menentukan orde reaksi dalam suatu reaksi kimia pada
prinsipnya menetukan pengaruh seberapa besar perubahaan konsentrasi laju reaksi
terhadap konsentrasi pereaksi.
2. Luas Permukaan
Reaksi yang berlangsung dalam sistem homogen sangat
berbeda dengan reaksi yang berlangsung dengan heterogen. Pada reaksi homogen
campuran zatnya bercampur seluruhnya. Hal ini dapat mempercepat berlangsungnya
reaksi kimia, karena molekul – molekul ini dapat bersentuhan satu sama yang
lainnya. Dalam sistem heterogen, reaksi hanya berlangsung pada bidang – bidang
yang bersentuhan dari kedua fasenya. Reaksi kimia berlangsung pada kedua
molekul – molekul atom – atom atau ion – ion dari zat – zat yang bereaksi telebih
dahulu bertumbukkan. Maka semakin luas permukaan suatu reaksi mak semakin cepat
reaksi itu berlangsung.
3. Suhu / Temperatur
Pada suhu yang tinggi, energi molekul – molekul
bertambah. Laju reaksi meningkat dengan naiknya suhu, biasanya kenaikan suhu
sebesar 10 oC akan menyebabkan kenaikkan laju reaksi sebesar dua
atau tiga kalinya. Kenaikkan laju reaksi ini disebabkan dengan kenaikkan suhu
atau menyebabkan makin cepatnya molekul – molekul pereaksi bergerak, sehingga
memperbesar kemungkinan terjadi tabrakan yang efektif. Energi tumbukan
bertambah yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehingga suatu reaksi dapat
berlangsung disebut energi pengaktifan.
4. Katalis / Katalisator
Berbagai reaksi
berlangsung lambat dapat di percepat dengan menambahkan zat lain yang disebut
katalis. Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju reaksi diantaranya
katalis menurunkan energy-energi pengaktifan suatu reaksi dengan jalan
menbentuk tahap-tahap reaksi yang baru.
Ada dua jenis
katalis, yaitu :
-
Katalis homogen
adalah ktalis yang satu fase dengan zat yang dikatalis. Jenis katalis ini
umumnya ikut breaksi, tetapi pada akhir reaksi akn kembali lagi kebentuk
semula.
-
Katalis
heterogen adalah katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat yang bereaksi.
Jenis katali ini umumnya logam-logam dan reaksi yang dipercepat umumnya
gas-gas.
Orde satu reaksi
Orde satu reaksi adalah jumlah semua eksponen dari
konsentrasidalam persamaan laju reaksi, atau bilangan pangkat yang menyatakan
hubungan konsentrasi zat dengan kecepatan reaksi. Jika laju suatu reaksi kimia
berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi, maka
reaksi itu dinyatakan sebagai orde pertama. Persamaan laju orde pertama dari
tipe laju reaksi K=k [A]1 Jika suatu reaksi kimia berbanding lurus
dengan pangkat dua suatu pereaksi maka reaksi itu disebut orde ke dua atau k [A]2.
Suatu
reaksi tidak dapat bergantung pada konsentrasisuatu pereaksi, perhatikan
pereaksi umum A + B menghasilkan AB yang ternyata orde pertama adalah A. jika
kenaikan konsntrasi B tidak mungkin menaikan laju reaksi maka reaksi itu
disebut orde nol.
Penentuan laju reaksi disederhanakan dengan metode
isolasi. Dalam hal ini, konsentrasi semua kecuali suatu reksi dibuat
berlebihan.contohnya jika B dibuat berlebihan mak dianggap konsentrasinya akan
konsentrasinya selama reaksi. Maka walaupun hokum lajun reaksi sesungguhnya
berorde kedua secara keseluruhan : V = k [A]x [B]y , Kita
dapat menyamakan [B]dengan [B0] dan menuliskan V = k A dan V = k B
yang mempunyai hokum orde pertama, karena hukumlaju yang sebenarnya di paksakan
menjadi bentuk orde pertama dan mengasumsikan konsentrasi B konstan, jika hokum
laju lebih rumit seperti :
Maka teknik isolasi berlebihan akan menghasilkan :
Ini merupakan hukumlaju reaksi pseudo ke dua yang
lebih mudah untuk di analisa dan di kenali pada hokum lengkapnya. Ketergantunga
laju pada semua reaktan dapat di cari dengan mengosilasisecara bergantung
sehungga tersusunlah gambar tentang hukum laju keseluruhan konsentrasi dan
kecepatan konsentrasi.
Kecepata reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
zat-zat yang breaksi, berarti semakin besar kercepatan reaksi maka konsentrasi
akan semaki besar pula dan sebaliknya bila semakin kecil kecepatan konsentrasi
maka konsentrasi akan semakin kecil pula.misalnya , bila [A] diperbesar dua kali maka , cara mencari kecepatan orde reaksi :
1. Jika , maka
Ini berlaku bila kecepatan di ketahui.
2. Bial yang diktahui bukan keceptannya tapi waktunya
maka , V = k [A]x [B]y
Orde suatu reaksi ditentukan dari suatu data
eksperiment dengan menghitung tetapan laju denga suatu grafik atau dengan
mentukan denga waktu penuh reaksi. Dengan mengetahui orde reaksi mekanisme
reaksi yang mungkin dapat dikesampingkan. Factor utama adalah tahapan laju
reaksi, karena tahapan ini membatsi laju reaksi keseluruhan mekanisme reaksi
rantai yang secara khas sangat cepat, bergantung poada pembentukan spesi-spesi
yang sangat reaktif sebagai zat antara reaksi ini dibentu di rambat dan diakhir
dalam elementer yang terpisah. Mempelajari laju reaksi adalah cara terbaik
untuk mengetahui mekanismenya.
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat – alat
- Balp
- Alat tulis / Spidol
- Hot Plate
- Gelas baker
- Gelas ukur
- Termometer
- Stowatch
- Pipet tetes
- Pipet volume
3.1.2 Bahan – bahan
- Larutan Na2S2O3 0,1 M
- Larutan Na2S2O3 0,2 M
- Larutan HCl 1 M
- Larutan HCl 2 M
- Kertas
- Akuades
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Pengaruh
Konsentrasi
- Disiapkan
kertas putih yang telah diberi tanda ( x ) dengan menggunakan pulpen.
- Disiapkan gelas kimia di atas kertas yang
telah bertanda ( x ).
- Diisi gelas kimia dengan larutan 5 ml Na2S2O3
0,1 M.
- Diisi gelas ukur dengan larutan 5 ml HCl 1
M.
- Dicampurkan
larutan 5 ml HCl 1 M dan larutan 5 ml Na2S2O3 0,1
M dalam gelas kimia.
- Diamati
dan dicatat waktu terjadi perubahan hingga tidak terlihat lagi tanda ( x ) pada
kertas.
- Diulangi
langkah yang sama untuk 5 ml Na2S2O3 0,1 M
dengan 5 ml HCl 2 M dan larutan 5 ml Na2S2O3
0,2 M dengan 5 ml HCl 2 M.
3.2.2 Pengaruh Suhu ( 40 oC )
- Disiapkan
kertas putih yang telah diberi tanda ( x ) dengan menggunakan pulpen.
- Disiapkan gelas kimia berisi larutan 5 ml
Na2S2O3 0,1 M
- Dipanaskan
5 ml Na2S2O3 0,1 M tersebut pada penangas air hingga suhunya 40oC.
- Diletakkan
gelas kimia tersebut di atas kertas putih yang telah diberi tanda ( x ).
- Dicampurkan
larutan 5 ml HCl 1 M dan larutan 5 ml Na2S2O3 0,1
M dalam gelas kimia.
- Diamati
dan dicatat waktu yang diperlukan sejak ditambahkan larutan 5 ml HCl 1 M hingga
tidak terlihat lagi tanda ( x ) pada kertas.
- Diulangi
langkah yang sama untuk 5 ml Na2S2O3 0,1 M
dengan 5 ml HCl 2 M dan larutan 5 ml Na2S2O3
0,2 M dengan 5 ml HCl 2 M.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
a.
Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi
No.
|
[Na2S2O3]
|
[ HCl]
|
Waktu
(s)
|
1
|
0,1 M
|
1
M
|
433 s
|
2
|
0,1 M
|
2
M
|
215 s
|
3
|
0,2 M
|
2 M
|
77 s
|
b.
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
No.
|
[Na2S2O3]
|
[HCL]
|
Waktu
(s)
|
1
|
0,1 M
|
1 M
|
72 s
|
2
|
0,1 M
|
2 M
|
44 s
|
3
|
0,2 M
|
2 M
|
22 s
|
Dengan
suhu 400
4.2
Reaksi-reaksi
4.3 Perhitungan
a.)
Pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi
-
-
Ordo reaksi total adalah X + Y = 1,5 + 1 = 2,5
Persamaan laju
reaksi =
b). Pengaruh suhu terhadap konsentrasi
-
-
Ordo reaksi total adalah X + Y = 1 + 0,7 = 1,7
Persamaan laju
reaksi =
4.4
Pembahasan
Laju
reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau perbandingan
perubahan konsentrsi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahn waktu. Laju
reaksi dapat di rumuskan :
Laju
reaksi =
Orde
reaksi adalah bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrsi zat dengan
kecepatan reaksi. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah
sebagai berikut :
1. Konsentrasi
Makin
besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar
kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian makin besar pula terjadinya
reaksi atau makin besar konsentrasi maka reaksi berlangsung akan makin cepat,
sebab [artike-partike zat yang bereaksi semakin besar.
2. Luas permukaan
Syarat
agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur ataun
bersebtuhan pereaksi yang heterogen. Reaksi hanya dapat berlangsung pada bidang
batas campuran. Bidang batas campurab inilaj yang di sebut bidang sentuh.
Dengan memperbesar luas permukaan, maka reaksi berlangsung akan makin cepat.
3. Suhu
Pada
suhu tinggi, energy-energy molekul bertambah sehingga laju molekul-molekul juga
bertambah. Dengan demikian jika suhu diperbesar maka kecepatan reaksi lebih
cepat berlangsung.
4. Katalis
Berbagai
reaksi berlangsung lambat dapat di percepat dengan menambahkan zat lain yang
disebut katalis. Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju
reaksidiantaranya katalis menurunkan energy-energy pengaktifan suatu reaksi
dengan jalan membentuk tahap-tahap reaksi yang baru.
Dari
hasil percobaan yang diperoleh pengruh konsentrasi terhadap waktu : semakin
lambat reaksi berlangsung semakin cepat reaksinya berlangsung, sebaliknya bila
semakin cepat reaksi berlangsung semakin lambat reaksinya berlangsung.
Pengaruh
suhu terhadap waktu, semakin cepat reaksi berlangsung maka semakin lambat
waktunya berlangsung maka dari hasil percobaan yang diperoleh pengaruh
konsentrasi berbanding terbalik terhdap pengaruh suhu
Adapun
makna dari :
-
Orde reaksi
adalah bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrsi zat dengan
kecepatan reaksi.
-
Orde satu adalah
reaksi kimia yang berbanding lurus dengan konsentrasi.
-
Orde nol adalah
reaksi yangtidak mengalami perubahan atau tetap dengan konsentrasi.
-
Orde negative
adalah suatu reaksi yang berbanding terbalik dengan konsentrasi.
Adapun fator-faktor kesalahan dalam percobaan ini
adalah :
-
Kesalahan
thermometer yang menyentuh gelas kimia.
-
Pada pengruh
suhu badan thermometer terpegang (kesalahan dalam memegang thermometer )
sehingga suhu yang ditunjukan thermometer ikut terpengaruh.
-
Kesalahan
pengelitan terhadap pipet ukur waktu mencampurkan larutan.
Pada
pengruh suhu, pemanasan 400 di karenakan pada suhu 400 adalah suhu standart
atau suhu dimana titik laju reaksi tersebut dapat bereaksi secara normal. Agar
tidak terjadi reaksi yang tidak terlalu lama ataupun terlalu cepat. Jika suhu
di bawah 400 kemungkinan laju reaksi akan lama, sedangkan jika suhu diatas 400
dikhawatirkan suhu yang terlalu panas akan mengakibatkan menguapnya terlabih
dahulu natrium sulfat. Jika, hal ini terjadi maka dala praktikum tidak dapat di
tentukan lagi laju reaksinya.
-
Pengaruh
konsentrasi
5
ml Na2S2O3 0,1 M di campurkan dengan 5 ml HCL 1 M dicatat waktu yang diperlukan
sejak penambahan larutan 5 ml HCL 1 M hingga tanda (X) todak terlihat lagi,
waktu yang di butuhkan adalah 433 s. larutan menjadi keruh dan terjadi reaksi
endoterm.
5
ml Na2S2O3 0,1 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak
penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu
yang dibtuthkan adalah 215 s. larutan menjadi keruh.
5
ml Na2S2O3 0,2 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak
penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu
yang dibtuthkan adalah 77 s. larutan menjadi keruh.
Maka
dari ketiga percobaan tersebut dapat di ketahui pengaruh konsentrasi terhadap
waktu : semakin lambat reaksi berlangsung maka semakin cepat waktunya berlangsung.
-
Pada pengaruh
suhu (400)
5
ml Na2S2O3 0,1 M di campurkan dengan 5 ml HCL 1 M dicatat waktu yang diperlukan
sejak penambahan larutan 5 ml HCL 1 M hingga tanda (X) todak terlihat lagi, waktu
yang di butuhkan adalah 72 s. larutan menjadi keruh dan terjadi reaksi
endoterm.
5
ml Na2S2O3 0,1 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak
penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu
yang dibtuthkan adalah 44 s. larutan menjadi keruh.
5
ml Na2S2O3 0,2 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak
penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu
yang dibtuthkan adalah 22 s. larutan menjadi keruh.
Maka
dari ketiga percobaan tersebut dapat di ketahui pengaruh suhu terhadap waktu :
semakin cepat reaksi berlangsung maka semakin lambat waktunya berlangsung.
Hubungan
kecepatan molekul bergerak sehingga didapat kecepata reaksi meningkat. Pada
suhu tinggi energy molekul-molekul bertambah denga demikian laju
molekul-molekul juga bertambah. Energy tumbukan bertambah yang diperlukan untuk
mencapai keadaan sehingga suatu reaksi dapat berlngsung, disebut energy
pengaktifan.
Faktor
luas permukaan di hubung dengan factor konsentrasi. Syarat-syarat agar reaksi dapat
berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan peraksi
heterogen, reaksi hanya berangsung pada bidang batas campuran, bidang batas
campuran itulah yang disebut denga bidang sentuh. Dengan memperluas bidang
sentuh reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Karena
samakin luas bidang sentuh maka kesempatan untuk bertumbukan akan semakin besar
sehingga reaksi akan semakin cepat beraksi.
Hubungan
bidang sentuh dengan kecepqtan reaksi adalah denag memperbesar luas bidang
sentuh maka reakis akan berlangsung lebih cepat, ini di karenakan adanya energy
pengaktifan pada molekul yaitu energy tumbukan bertambah yang di perlukan untuk
mencapai keadaan, sehingga suatu reaksi dapat berlangsung. Jika energy
moleku-molekul bertambah laju molekul-kolekul juga bertambah.
Hubungan
bidang sentuh dengan kecepatan reaksi adalah berbanding lurus dengan kecepatan
reaksi jika energy tumbukan bertambah maka kecepatan reaksi juga akan
bertambah.
BAB 5
PENUTUP
5.
1 Kesimpulan
- Adapun
faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah : konsentrasi, luas
permukaan, suhu, dan katalis.
- Laju
reakssi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau laju reksi adalah
perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap
perubahan waktu.
-
Secara umum
persamaan dari laju reaksi
V = K [ A ]x . [ B ]y , dari hasil percobaan
didapat
pengaruh konsentrasi
V = 0,083 [ Na2S2O3 ] 1,5 .
[ HCl ]
Pengaruh suhu
V = 0,125 [ Na2S2O3 ] .
[ HCl ] 0,7
5.2 Saran
Jika
dalam praktikum larutan yang dipakai tidak hanya HCl diganti dengan larutan
yang lain untuk mengetahui perbedaan laju reaksi yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Charles, W. 1992 . Kimia Untuk Universitas . Gramedia : Jakarta
Keenan, Dkk. 1989 . Kimia Untuk Universitas .
Erlangga : Bandung
Kitti, Surra. 1993 . Kimia Fisika Untuk Universitas
. Gramedia : Jakarta
Thank You:)
ReplyDeleteyang di kotk kotak itu bacaannya apa ya mbak, mohon dibalas
ReplyDeleteEmailnya Putri apa ? Nanti saya coba kirimkan by email untuk laporan ini, biar bisa kebaca.... :)
Deletewriterdream7@gmail.com mbak, terimakasih sebelumnya :)
Deletembak Ita ditunggu emailnya ya, mohon dibalas :)
ReplyDeleteMbak kirim ke email ini mbak sekarang sintabakkara@gmail.com
ReplyDeleteMbak kirim ke e-mail in I mbak sekarang desiwahyuningsih70@gmail.com
ReplyDeletekak, gambarnya eror boleh minta ke email kak? kalau boleh ke email aku rettaaustina@gmail.com makasih sebelumnya kak
ReplyDeletericky.roesfirdian4126@student.unri.ac.id
ReplyDelete