Saturday, June 16, 2012

Perjalanan ke Gunung Bromo dan Bunga Edelweis

Pernah dengan kan wisata Gunung Bromo, gak kebayang deh aku bakal wisata ke sana. Selama ini cuma ada di angan-angan aku aja, pergi ke tempat yang tinggi dengan suhu udara yang sejuk dan dingin banget. Tempat yang katanya menjanjikan keindahan.

Yaa.. akhirnya aku pergi juga wisata ke sana, "Gunung Bromo". Aku pergi kesana bersama rombongan teman-teman kursus bahasa Inggris di Pare, yang terkenal dengan nama Kampung Inggris dan aku bersama rombongan "Marvelous".




Waktu itu aku udah pergi kesana dengan berbekalkan dua lapis baju dan satu jaket tebal yang telah aku pakai, ternyata itu tak cukup untuk menghangatkan tubuhku. Disana aku masih harus membeli topi, sarung tangan, dan syal untuk dapat bertahan dari dinginnya udara disana, aku juga masih harus menyewa jaket tebal satu lagi untuk membungkus tubuhku yang masih terasa dingin. Sudah merasa persiapan matang, kami pun naik ke atas. Selama perjalanan benar-benar terasa membeku, udara pegunungan yang sangat dingin tak mampu ditahan oleh dua baju dan dua jaketku, semua masih terasa hingga menusuk tulang-tulangku. Wajar saja, karena aku tak pernah pergi ke tempat sedingin itu. Akhirnya dengan perjalanan yang lumayan cukup memakan waktu, kami pun sampai di atas. Banyak sekali orang di sana, tak hanya wajah-wajah orang Indonesia yang aku lihat disana, banyak juga orang-orang Bule yang ikut menyaksikan keindahan di gunung Bromo.

Disana kalian akan menemukan orang-orang yang menjual bunga Edelweis yang katanya Bunga kebadian yang menjadi perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian, Bungan ini disebut sebagai lambang pengorbanan karena bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat.
Aku pun membeli bunga ini untuk aku bawa pulang, dan memang bunga ini adalah bunga yang abadi, tak akan layu atau berubah warna asalkan di simpan di tempat yang kering. :).
Kreatifnya para penjual bungan ini sangat tinggi, karena mereka merangkai bunga ini menjadi sesuatu yang menarik seperti boneka. :D


Sasaran utama kami adalah untuk melihat indahnya Sunrise makanya kami datang pada waktu subuh, tapi sangat di sayangkan cuaca tak mendukung, cuaca yang agak mendung membuat awan menutup indahnya sunrise. agak cukup kecewa memang, tapi sudah cukup terbalaskan dengan indahnya pemandangan dari atas sana serta sejuknya udara yang tak dapat di rasakan di tempat lain.


Yang pasti berwisata ke Gunung Bromo memberikan keindahan tersendiri buat aku, dan tak bisa dipungkiri aku ingin lagi berlibur kesana.\^o^/

1 comment:

  1. Bromo Tanjung Pondok Tani
    Dalam rangka Memperkenalkan " Kawasan Tengger-Bromo" dr segala aspek, kami buka pondok pertanian tanjung-tosari unt umum, dng hanya membayar 'sukarela' (tanpa tarif)
    # untuk informasi hub per sms/tlp: 081249244733 - 085608326673 ( Elie – Sulis ) 081553258296 (Dudick). 0343-571144 (pondok pertanian).
    # Informasi di Facebook dengan nama : Bromo Tanjung Pondok Pertanian

    ReplyDelete